Sabtu, 31 Januari 2015

"PUISI KENANGAN SLAMET PRIYADI"

Image 'Lutfiah Bastiani ( Foto: SP )
Image "Lutfiah Bastiani"

"KENANGAN CINTA YANG TERSISA"
Karya: Denmas Priyadi

Ku kuak juga kenangan ini meskipun terasa sakit
Lewat baris  kata-kata nan bersahaja puisi berbait
Saat kita berdua  berjalan di pinggiran parit keruh
Di Angkasa Puri tahun sembilan belas tujuh tujuh
Dan,  jari  jemari  kita saling menggamit erat kukuh

Tiada kata-kata yang terucap ataupun tegur sapa
Hanyalah  tatapan  mata  dan hati  kita lirih bicara
Bercerita tentang mahligai rumah tangga bahagia
Yang akhirnya  sirna pupus tak jelma dalam nyata
Pecah berbongkah-bongkah Cuma kenangan sisa

Hingga kini kenangan itu masih saja menggodaku
Masih  terus  mengganggu jiwaku di setiap waktu
Merobek,  mengoyak-ngoyak  hati dan jantungku
Sukmaku  keloro-laro,  luka  terasa  semakin  perih
Semakin  pedih  sebab cita-cita itu tak bisa terraih

Bongkah-bongkah kenangan itu semakin membaka
Jadi batu  prasasti bertulis kenangan lama cinta kita
Tentang tujuan cinta yang tak pernah menjadi  nyata
Tentang  cita-cita  mahligai  rumah tangga yang sirna
Dan aku hanya bisa menerima dengan ikhlas dan rela

Kehidupan memang laksana irama, garis dan warna
Merah,  kuning,  biru,  hijau, indah dipandang mata
Terkadang  sedih  menangis  kadang  riang  tertawa
Dan,  semuanya  itu  adalah  rentang  jalan panjang
Tentang  lakon  hidup  manusia  laksana  wayang 

Utan Kayu Selatan,
21 Desember 2014/03:35 WIB
Top of Form
Bottom of Form

Selasa, 27 Januari 2015

“MENGENAL FILM” By Slamet Priyadi

Slamet Priyadi ( Foto: SP )
Seni Budaya Nusantara – Selasa, 27Januari 2015 – KETIKA SAYA masih di sekolah dasar, saya suka sekali menonton film cowboy. Ketika itu film yang saya tonton tidak bersuara alias bisu, meskipun begitu saya dan teman-teman sekampung sangat menyukainya karena pada saat itu film layar lebar memang belum seperti sekarang.  Bagi saya pada waktu itu, film yang bagus adalah film yang ceritanya ada tembak-tembakan antara jagoan dan para bandit, ada nona(non) yang diculik para bandit kemudian datanglah jagoan menolong si Non. Terjadilah perkelahian, kejar-kejaran di atas kuda sambil menembakkan pistolnya ke arah lawan, ada “duel” perkelahian satu lawan satu baik dengan tangan kosong maupun adu kecepatan menembak dengan pistol. Adapun film Indonesia yang paling aku suka pada saat itu diantaranya adalah “Abang Puase” dan “Nyai Dasima”, Si Conat, Harun Pahlawan Aceh.

Padasetiap ada hajatan di kampung dengan menanggap film, saya dan teman-teman tak pernah absen untuk menonton meskipun dengan resiko kena marah dari orang tua dan gebukan rotan yang terasa pedih di pantat karena pergi nonton tak pernah bilang. Itulah resiko sebuah hobi menonton film di era tahun enampuluhan sampai tahun tujuhpuluhan ketika aku masih kanak-kanak.
Sobat, film merupakan kerja seni yang demikian kompleks karena di dalamnya melibatkan banyak komponen seperti teknologi, industry, seni rupa, musik, seni peran dan sebagainya  yang kesemuanya itu dikelola dan dipertanggung jawabkan secara kualitas oleh seorang sutradara. Bagus dan jeleknya sebuah karya film, diterima atau ditolaknya sebuah film oleh masyarakat, pertanggungjabannya terletak pada seorang sutradara.
 
Mari kita simak, apa saja yang harus dikerjakan dan dipersiapkan oleh seorang sutradara dalam membuat karya film yang saya cuplik dari buku karya Usmar Ismail, “Mengupas Film” halaman 159 berikut ini:
1.   Menyelesaikan manuskrip menjadi suatu rencana kerja yang lengkap dengan bangunan montage-nya .
2.   Memilih para pelakon, para pemain.
3.   Bersama-sama dengan ahli dekor beserta kameraman dan ahli pengambil suara,  merancang dekoryang   diperlukan. Mencari tempat-tempat atau lokasi yang baik dan tempat untuk lokasi shooting.
4.   Bersama-sama dengan kameraman merancang sudut-sudut penglihatan kamera serta kemungkinan-    kemungkinannya.
5.   Menyusun suatu rencana ambilan (opname prograamma) yang berarti memisahkan adegan-adegan yang berlaku pada satu tempat menjadi satu kesatuan dan menetapkan satu kalender kerja.
6.   Mengatur permainan.
7.   Mengamat-amati hasil usaha laboratoriumyang mengerjakan film yang baru diambil dan memeriksa cetakan pertama (werk copie).
8.   Montage.
Dengan demikian sutradara adalah satu-satunya orang yang menjadi central pengatur pembuatan film dari awal sampai akhir. Kendati demikian, film adalah karya seni bersama yang memerlukan banyak ahli bagi tiap cabang pekerjaannya. Yakh, sedikitnya staf pekerja, selain dari sutradara, harus terdiri dari seorang asisten sutradara yang berkewajiban memimpin pekerjaan-pekerjaan sebelum opname.
Seorang kameraman dan asistennya, seorang pengambilan suara dan asistennya, seorang ahli listrik dan asistennya, seorang ahli dekor dan pembantunya, seorang pemegang skrip yang harus mencatat segala sesuatu mengenai jalannya opname, panjangnya suatu ambilan, adanya persambungan yang logis antara ambilan-ambilan dan adegan –adegan (continuity) dan lain sebagainya, seorang pemimpin opname, seorang ahli rias dan pakaian (property), seorang ahli montage. Daftar seperti ini bisa diperpanjang lagi, akan tetapi
kebanyakan film studio di Indonesia memakai staf hanya empat, lima  orang saja yang masing-masing merangkap empat atau lima macam pekerjaan dengan alas an ekonomis dan efisien. Benar ekonomis, benar efisien, akan tetapi hal tersebut belum tentu bagus jika ukurannya adalah kualitas. 

Selasa, 27 Januari 2015 - 21:08 WIB
Slamet Priyadi di Kp. Pangarakan, Bogor 
"SENI BUDAYA NUSANTARA": SLAMET PRIYADI: “MENGENAL FILM”: Seni Budaya Nusantara – Selasa, 27 Januari 2015 – KETIKA SAYA masih di sekolah dasar, saya suka sekali menonton film cowboy. Ketika i...

Jumat, 23 Januari 2015

SAAT PUKUL TIGA TIGA PULUH PAGI By Slamet Priyadi

Image Orang Gila by Slamet Priyadi (Foto: SP)
Image Orang Gila by Slamet Priyadi
Orang gila tu berkemeja lengan pendek, bercelana Jean robek
Berambut keritinguil penuh debu, bertubuh kurus dan pendek
Bermata cekung,  berkumis  kecokelatan dan berhidung pesek
   Terus berjalan mundar-mandir sambil meludah di tanah becek    

Sudah  tiga belas kali aku melihat  orang gila itu  sliwar-sliwir
Berjalan bungkuk di jalan penuh genangan air yang mengalir
Saat hujan rintik-rintik  menjelang pukul tiga, tiga puluh pagi
Persis di  depan gapura SPN Lido Jalan Raya Ciawi-Sukabumi

Sambil menanti-nantikan Bus jurusan Pulo Gadung-Sukabumi
 Yang akan aku tumpangi untuk berangkat kerja tugas profesi
Aku terus perhatikan  orang gila itu yang menoleh ke arahku
Tak kunyana ia menghampiriku  seraya berkata dengan lugu

“Akang, boleh saya minta udutnya barang sebatang saja, kang!”
Aku ambil bungkus rokok di saku yang masih berisi lima batang
Lalu  aku  berikan kepadanya, nampak ia merasa begitu senang
Sementara Bus yang aku nanti-natikan lama belum juga datang

Orang gila itu berkata lagi kepadaku  sambil tunjukan jari lima
“Akang beri aku rokok lima batang itu punya makna lho, kang”
Dengar jawaban  seperti itu aku heran, lalu bertanya padanya
“Wah, sama sekali tidak ada itu, memangnya kenapa, Mang?”

“Begini kang, satu itu jujur, sabar, dan kasih pada semua orang
Dua  berarti  perasa,  pengiba, penyayang tapi juga pemberang
Tiga itu  penuh angkara,  penuh nafsu tapi berjiwa terus terang
Empat berarti  cepat, giat, periang dan suka bersenang-senang
Lima itu suka berdalih, tak mau mengalah, gemar mengarang”

Dengar semua  penuturan  tentang  sifat-sifat kebanyakan orang
Dari sosok orang yang katanya gila itu hatiku pun jadi meradang
Gilakah dia, sedengkah dia, gendengkah dia, ataukah pura-pura?
Lalu aku bertanya, “Mang berkata begitu sumbernya dari mana?

Sungguh  tak kunyana, tak kuduga, dan  tak kusangka, jawabnya,  
Hanya, ha haha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha
Aku jadi merinding,  bulu romaku bergidik,  untung saja Bus tiba
Aku segera melompat ke dalam Bus untuk hindari itu orang gila

Jumat, 23 Januari 2015—21:19 WIB
Slamet Priyadi
Di Kp. Pangarakan, Bogor

Sabtu, 17 Januari 2015

Slamet Priyadi : "PUISI LELAKON"

Lelakon (Foto: SP)
LELAKON (Foto: SP)
SKETSA GARIS-GARIS
By Slamet Priyadi

Kehidupan itu laksana sketsa garis-garis
Karya Sang Maestro Sang Maha Pelukis
Ada garis tegak, lurus,lengkung berbaris
Garis diwarnai, dihapus tak bisa digubris
Sketsa lukis jadi indah atau jelek berkais
Adalah mutlak kehendak Hiyang Pelukis

Kita hanyalah bisa berupaya melangkah
Menuju langit di atas pun bumi di bawah
Ketentuannya ada pada kehendak Allah
Sang Maha Hakim penentu benar salah
Minggu, 18 Januari 2015 05:10 WIB
Slamet Priyadi
Di Pangarakan, Bogor

PERILAKU
By Slamet Priyadi

Tampilan sampeyan memang patutlah dipuji
Laksana orang suci para kiyai bahkan wali
Di mana tempat bicara tentang ajaran religi
Kepada orang-orang umbar rasa benar sendiri
Tentang ajaran suci berdasarkan kebenaran diri
Tak pernah mau mengerti maunya dimengerti

Laku Sampeyan memang teramat kurang ajar
Tak pernah mau mendengar maunya didengar
Lain di dalam lain pula laku sampeyan di luar
Yakh, keburukan memang tak perlu dipancar
Sadari saja begitu memang lakon para penalar
Paling suka hidup yang penuh hingar bingar
Nampak sangar, gahar dan tak pernah benar

Sabtu, 17 Januari 2015 – 15:08 WIB
Slamet Priyadi
Di Pangarakan, Bogor



Minggu, 04 Januari 2015

"OJO DUMEH!": PERISTIWA ANEH DI KP. PANGARAKAN BOGOR

ImageTuyul bergajul 


Kp. Pangarakan, Bogor
TUYUL BERGAJUL DI KP. PANGARAKAN ?
Karya Slamet Priyadi

Kampung Pangarakan kini sudah tak aman berjaya
Bukan  karena  perang  antar  suku,  ras dan agama
Bukanlah  pula  perang  antar warga  penyebabnya
Bukanlah  pula  karena  pencurian yang meraja lela
Tapi karena  seringnya uang  hilang entah ke mana
Hilang lenyap raib  penuh  misteri  jadi tanda tanya

Peristiwa  dan kejadian  seperti ini  berulang terjadi
Dialami  oleh  para  tetangga  terutama  aku  sendiri
Anehnya  uang  yang  hilang  kisaran  seratus ribuan
Baik di dompet, bawah kasur atau di lemari pakaian
Menyulut  pertengkaran  antar saudara saling curiga
Bahkan suami-istri saling tuduh tak ada juntrungnya

Suatu ketika, aku ambil uang gaji di Bank DKI Cililitan
Jumlah  uang  gaji  itu  benar  berjumlah  lima jutaan
Sudah kulihat sendiri pada mesin yang diperlihatkan
Oleh kasir bank DKI yang bersikap ramah dan sopan
Dan sudah kuhitung ulang pula untuk membuktikan
Kebenaran,ketepatan jumlah uang yang diserahkan

Setiba  di rumah  aku  hitung kembali uang gaji di tas
Sungguh aku heran bukan kepalang hatiku was-was
Uang  itu berkurang jadi empat juta lapan ratus  pas
Peristiwa sama  dialami  pula tetangga depan rumah
Yang berkisah akan keheranannya peristiwa kaprah
Yang terjadi di Kp. Pangarakan dan Kampung Sawah

Ketika  di rumah adakan acara sunat masal bersama
Oleh Perhimpunan Dokter RS Cipta Mangunkusuma
Dan Perkumpulan Alumni SD  Sabda  Palon Jakarta
Kejadian  uang  hilang secara  gaib kembali berulang
Ada tiga orang  dokter yang  merasa  uangnya hilang
Padahal ada di  dalam dompet yang masih dipegang
Dokter-dokter  itu seperti  mengalami peristiwa aneh
Uang yang di dompet sebanyak dua ratus ribu rupiah
Raib secara misterius lenyap dalam waktu bersamaan
Lalu bertanya kepada istriku dengan rasa  keheranan:
“Bu, apa di daerah ini ada orang yang pelihara tuyul?”
Jawab istriku: “Itu mungkin  saja, bu dokter! 
uang gaji  suami  saya, juga sering raib
setiba di rumah ditarik tuyul bergajul!”

Minggu, 04 Januari 2015—12:37 WIB
Slamet Priyadi di Pangarakan, Bogor

Semak belukar sarang ular
Anak ular masuk rumah 1
Anak ular masuk rumah 2
Anak ular masuk rumah 3

SEMAK BELUKAR ITU SARANG ULAR
Karya Slamet Priyadi

Hujan rinai yang  terus-menerus  sirami  bumi pangarakan
Tumbuh-segarkan  segala  tanaman  yang  ada di  halaman
Rumput gajah dan tapak liman merah tumbuh berserakan
Jambu  kelutuk, jeruk limau, bluntas, dan dondongg  jaran
Jikalau kita  bisalah  mengolahnya,  dibuat  jadikan ramuan
Adalah obat penurun darah, koreng, batuk, dan bau badan

Sementara  tanah  di  samping rumah tumbuh  semak belukar
Gumuk Ilalang  semakin membesar menyebar jadi sarang ular
Kobra, sanca  menjalar, ular hijau di  batang bluntas melingkar
Di batang pohon mangga dua tokek jantan sedang bertengkar
Bertarung rebutkan tokek betina yang lari bersembunyi di akar
Menanti sang tokek jantan pemenang untuk hening berkelakar

Suatu ketika cucuku buka tas tempat mainan yang ada di lantai
Tidak dinyana  di dalamnya  ada ular kobra  kecil ke luar  lalu lari
Menggeliat-geliat di lantai kemudian sembunyi di bawah lemari
Secepatnya  kuangkat  kugendong cucuku letakkan di atas kursi
Tak mau  ambil resiko, kuambil seciduk air panas dari dispenceri
Lalu kusiramkan  seciduk air panas itu ke ular kobra sampai mati

Suatu ketika di  dapur ada ular hijau ditumpukan kacang panjang
Yang  akan  dibuat sayur tumis kacang dan kembang paya lanang
Untung  saja  istriku  lihat jelas ular itu yang  bergerak bergoyang
Istriku kaget menjerit-jerit minta  tolong  akupun  segera datang
Cepat kuambil  pedang  yang  tergantung  di  dinding sisi  wayang
Lalu kutebas leher  ular hijau itu hingga nyawanya pun melayang 

Suatu ketika saat menantuku hendak  pergi mandi di siang bolong
Tiba-tiba, ia berteriak-teriak, menjerit-jerit  keras meminta tolong
Di  kamar mandi  ular kobra  besar  melingkar  di kran air rempong
Segera  aku siram dengan air panas, ular melesat ke sudut gorong
Kusiram lagi ular itu dengan air panas sampai kulitnya mengelupas
Sebab minggu  yang lalu  tetanggaku juga digigit ular hingga tewas  

Belum lama ini sekitar sebulan yang lalu pun ada tiga ekor anak ular
Masuk kamar mandi  lewat saluran air yang lupa ditutup batu besar
Ketiga  anak ular kobra itu terus  merayap  perlahan-lahan menjalar
Menantuku yang  satu lagi yang berani dan tidak takut  dengan ular
Tangkap ketiga anak ular satu-satu, lalu dimasukkan ke toples besar
ketiga anak ular pun disiram dengan air panas sampai mati terkapar

Sabtu, 03 Januari 2015 – 13:48 WIB
Slamet Priyadi di Pangaraka, Bogor
 

"OJO DUMEH!": PERISTIWA ANEH DI KP. PANGARAKAN BOGOR: Orang tua temani anaknya dlm Sunat masal di Kp. Pangarakan TUYUL BERGAJUL DI PANGARAKAN Karya Slamet Priyadi Kampung Panga...