Denmas Priyadi Blog│Sabtu, 27 April
2013│14:20 WIB
UNTUK melakukan latihan konsentrasi, ada beberapa tahap yang harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh. Apabila setengah-setengah dan tidak serius
untuk melakoninya, maka hanya kegagalan yang kita dapatkan. Adapun
tahapan-tahapan latihan yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Berlatih dengan menggunakan gambar-gambar
Dalam tahap ini sebaiknya berlatih di tempat yang sepi dan tenang.
Upayakan jangan sampai ada yang mengganggu, dan juga jangan sampai ada pengaruh
dari luar diri anda yang bisa menggagalkan latihan anda. Lebih utama lagi jika
anda melakukannya di dalam kamar seorang diri, atau di dalam ruangan yang
tertutup.
Konsentrasi dengan menggunakan gambar-gambar adalah alat yang anda
gunakan untuk membantu latihan ini berupa gambar-gambar yang dibagi dalam beberapa
langkah:
a. Langkah ke satu
Tahap awal ini dapat anda lakukan secara sederhana. Sediakan gambar
sederhana dan hanya berwarna dua macam, hitam dan putih saja. Seandainya gambar
kucing. Letakkan gambar tersebut di hadapan anda, duduklah dengan santai,
kendorkan syaraf dan kosongkan pikiran. Mata tertuju pada gambar yang dimaksudkan.
Rekamlah semua coretan, bulu-bulu dari gambar kucing tersebut, dan bentuk yang
bisa anda lihat. Lakukan beberapa saat lamanya.
Setelah pengamatan dirasa cukup, tutuplah gambar yang telah anda amati
tadi. Jangan sekali-kali melihatnya. Kemudian cobalah anda berbaring.
Bayangkan, ingat-ingatlah apa yang pernah atau baru saja anda lihat dari gambar
tersebut. Mulai dari bentuk yang terbesar sampai pada coretan terkecil,
bulu-bulunya.
b. Langkah ke dua
Jika dalam tahap ke satu mampu membayangkan bentuk dari gambar yang sudah
diamati, kini anda bisa melangkah pada tahap selanjutnya. Yaitu mengamati
gambar dengan warna yang tidak hanya hitam dan warna putih, melainkan gambar
dengan beberapa warna. Sebagai contoh disini adalah foto berwarna. Ambillah
foto berwarna dengan latar belakang pemandangan. Letakkan foto tersebut di
sebuah ruangan yang cahaya dapat masuk dan bisa menyinari foto tersebut. Ambil
jarak dengan foto kira-kira 50 cm. Amati foto tersebut dengan seksama, mulai
warna pepohonan sampai yang terkena sinar matahari. Kemudian tutup foto tersebut. Sekarang cobalah anda bayangkan dari warna
dan letak pepohonan. Jika anda sudah bisa mengingat , kemudian buka foto tadi
dan cocokkan dengan ingatan anda. Jika anda belum mampu untuk menyamakan antara
yang anda ingat dengan foto tadi, cobalah diulang kembali teerus sampai anda
benar-benar dapat mengingatnya.
Apabila anda sudah mampu membayangkan dari warna dan letak dan menyamakan
dengan foto tersebut, sekarang ambillah jarak antara anda dan foto lebih jauh lagi.
Kira-kira 75 cm dari jarak foto yang anda hadapi. Cobalah amati secara seksama
kemudian tutuplah foto tersebut. Anda pejamkan mata, bayangkan kalau letak dari
pepohonan dan warnanya sudah sama dengan yang ada di foto.
c. Langkah ke tiga
Langkah ini merupakan yang terakhir. Dalam tahap ini harus sudah mampu
melakukan latihan tahap awal dan tahap ke dua. Oleh karena dalam tahap terakhir
ini konsentrasi kita harus sudah betul-betul dipusatkan bukan dengan gambar
yang berwarna, melainkan menggunakan bulatan hitam. Misalnya: "Buatlah bulatan hitam di atas kertas
putih dengan garis tengah 5 cm. Setelah itu ambil jarak dengan gambar tersebut
kira-kira 50 cm. Lihatlah bulatan teersebut sampai menjadi titik yang
terkecil". Dalam tahap ke tiga ini anda mengalami akibat dari latihan,
yaitu mata berair. Tapi ini jangan sampai merisaukan anda oleh karena tidak
membahayakan anda. Nanti jika anda sudah terbiasa dengan latihan-latihan secara
teratur hal yang demikian tidak akan terjadi lagi.
Apabila sudah mampu dengan latihan dari tahap pertama hingga tahap
terakhir, sekarang cobalah dengan membunyikan radio tape, kemudian amati foto
diri anda. Setelah itu tutup foto tersebut. Pejamkan mata anda dan coba
bayangkan warna-warna yang ada dalam foto tadi. Sementara radio tape terus
dibunyikan. Jika bayangan foto yang anda amati anda rasa sama dengan foto,
bukalah mata anda dan cocokkan dengan foto tersebut. Apabila berhasil dengan latihan ini, maka anda telah lulus. Akan tetapi
seandainya belum berhasil juga maka sebaiknya dilatih lagi sampai anda bisa
menyamakan antara foto dengan yang anda bayangkan.
2. Melatih daya konsentrasi dengan menggunakan huruf
Setelah anda dapat memusatkan pikiran dalam membayangkan gambar yang
berwarna, sekarang marilah mencoba dengan huruf. Dalam melakukan latihan ini
sebaiknya anda berada sendirian dalam ruangan. Sebelum anda memulai latihan
ini, agar dipersiapkan terlebih dahulu semua perlengkapan yang dibutuhkan,
kemudian tulis dan susunlah serangkaian huruf-huruf seperti ini : A, E, G, B,
F.
Setelah selesai tempelkan huruf-huruf tersebut kira-kira tingginya sama
dengan ketinggian mata anda. Ambil jarak anda berdiri dengan huruf tersebut
kurang lebih 75 cm. Perhatikan dan amati secara seksama letak dari huruf
tersebut selama 5 menit. Setelah itu anda berbalik dan tidak melihat letak dari
huru-huruf tadi. Jika anda ingat dengan letak huruf tersebut dan anda kira
betul, berbaliklah menghadap huruf yang ada di depan anda. Sudah sama atau
belum dengan letak huruf yang berada dalam angan-angan kita. Apabila sudah
sama, sekarang huruf tadi kita ganti dengan huruf-huruf lainnya. Contoh huruf V,
S, F,J,P,Z,X.
Caranya sama seperti tadi. Hanya jaraknya, antara tempat kita berdiri
denngan huruf yang menempel di dinding agak jauh dari sebelumnya. Kira-kira
letak posisi kita berdiri dengan huruf kurang lebih 100 cm. Setelah letak
huruf-huruf tadi terekam dalam ingatan kita, barulah kita menghadap ke belakang
atau membelakangi huruf. Apabila anda rasa letak huruf yang berada dalam
ingatan sama letaknya dengan huruf yang menempel di dinding, barulah kita
berbalik.
3. Melatih daya konsentrasi dengan menggunakan keadaan
Sesungguhnya yang dapat dijadikan obyek latihan konsentrasi bukan bergantung
dari warna dan huruf saja. Masih banyak jika mau mencobanya. Keadaan atau
suasana di sekeliling diri kita bisa juga dijadikan sarana latihan konsentrasi,
seerti dalam ruang belajar, pekarangan rumah, dan di alam terbuka. Dalam
latihan kali ini dibagi dalam beberapa tahap.
a. Tahap ringan (tahap pertama).
Duduklah anda di dalam kamar pribadi atau di dalam kamar belajar. Lihat,
barang apa saja yang ada dalam kamar tersebut. Amati dengan cermat benda-benda
yang ada dalam kamar. Mulai dari meja, alat tulis, bantal, guling, bahkan
sampai yang terkecil sekalipun, harus anda amati dengan benar. Kemudian lakukan
pengamatan anda sampai kurang lebih 10 menit lamanya. Setelah selesai
pengamatan, keluarlah dari kamar. Sekarang masuklah anda ke dalam kamar yang
suasananya berbeda dengan kamar semula. Santailah di dalam kamar tersebut
kurang lebih 5 menit, sambil mengingat-ingat kembali barang-barang apa yang ada
di dalam kamar semula. Apabila anda sudah mampu mengingat, kembalilah ke kamar
semula dengan mengingat dimana letaknya barang tersebut. Sama atau tidak dengan
kenyataan yang anda lihat. Apabila anda sudah mampu mengingat dan hasilnya sama
dengan kenyataan yang ada, maka selanjutnya cobalah dengan tahap ke dua
(pertengahan).
b. Tahap pertengahan.
Dalam tahap yang ke dua ini kita tidak lagi latihan di dalam kamar. Dalam
tahap ini kita lebih berani untuk mencoba di luar, yaitu di pekarangan rumah.
Jika di dalam rumah kita tidak memilih waktu, maka di luar rumah kita harus
menentukan waktu latihan yang tepat yaitu memilih waktu yang tenang dan sepi.
Waktu yang tepat untuk itu adalah malam hari. Cobalah anda amati apa yang ada
di sekeliling anda. Amati pepohonan, binatang malam, dan apa saja yang ada di
sekeliling anda. Amati benda-benda tersebut dengan teliti, kemudian masuklah ke
dalam rumah. Ambil buku bacaan dan bacalah. Sambil membaca anda harus mengingat-ingat
kembali benda yang telah anda amati tadi. Jika anda dalam membaca masih ingat
benda-benda tersebut keluarlah. Cocokkan dimana letak pepohonan dan binatang
malam tadi.
c. Tahap akhir (tahap berat)
Dalam tahap ini kita akan melangkah lebih jauh lagi yaitu berlatih di
alam bebas, seperti di dalam hutan, pegunungan, padang ilalang, pantai dan
lain-lain. Dalam latihan ini lebih menekankan pada pendengaran dan penglihatan.
Kita berlatih di tepi pantai. Dalam latihan ini mungkin anda mendengar suara ombak
yang menderu-deru yang mengacaukan daya konsentrasi anda, akan tetapi dengan
latihan terus menerus akhirnya anda akan mampu membendung suara-suara yang
mengganggu latihan anda. Cobalah anda berdiri di tepi pantai. Saksikan dan amti
burung camar yang terbang, awasi pula perahu-perahu nelayan. Lakukan latihan
ini sampai 15 menit lamanya. Kemudian pergilah dari tepi pantai itu menuju
hutan atau tempat yang jauh dari pantai. Anda harus mengingat kembali apa yang
telah anda lihat. Jika dalam mencoba mengingat, anda mendengar suara seperti
suara burung camar, itu berarti daya pendengaran ikut menyatu di dalam pikiran
dan jiwa yang telah anda satukan dan anda pusatkan ke dalam ingatan.
Memang, mata kita melihat pada pepohonan, akan tetapi yang terbayang di
mata bukanlah yang sedang kita lihat pada saat itu, bukan pula pepohonan yang
berada di hadapan kita. Saat itu pandangan kita dalam keadaan kosong karena
yang terbayang hanyalah penglihatan di tepi pantai tadi. Mewujudkan bayangan
dengan mata terbuka bagi anda yang baru belajar akan sulit rasanya. Sebab
dengan mata terbuka kita tidak bisa memfokuskan mata kita pada obyek yang kita
kehendaki. Kita pusatkan dan konsentrasikan penglihatan kita pada obyek yang
dikehendaki. Jika anda sudah bisa mewujudkan bayangan tersebut, biarpun anda
menghadap dinding atau menatap dedaunan sekalipun, yang nampak adalah tetap
obyek yang telah terekam dalam ingatan anda.
Jika anda sudah mampu memusatkan seluruh perhatian dan pikiran disaat
mewujudkan bayangan, maka untuk dapat mengetahui hasilnya adalah sangat mudah,
karena didalam membuat bayangan dalam pikiran anda itu akan terbayang pada
obyek yang dijadikan sasaran penglihatan kita. Jika anda dapat membayangkan dan
mampu mewujudkan dengan jelas, ini adalah berkat dari pada pemusatan pikiran
dan perhatian seluruhnya dari anda sendiri. Sekaligus anda berhasil melatih
daya konsentrasi anda.
4. Melatih daya konsentrasi dengan menggunakan rasa
Kita semua sudah merasakan pedasnya cabe rawit, asinnya garam, panasnya
sengatan matahari disiang bolong, dan lain sebagainya. Apa yang pernah kita
rasakan, apa itu sentuhan, penciuman, sebanarnya bisa dijadikan obyek latihan
daya konsentrasi juga. Untuk latihan konsentrasi ini mari kita menggunakan
lidah sebagai media bantunya.
Lidah adalah organ atau bagian dari tubuh yang juga sangat penting
fugsinya. Dengan lidah kita dapat membedakan rasa makanan yang kita makan.
Sekarang, lidah kita pergunakan sebagai alat bantu pada latihan kita kali ini.
Adapun obyek yang kita pakai adalah cabe rawitt. Ambillah cabe rawit, dan
jangan membayangkan rasanya. Cuci dan kunyahlah cabe rawit tersebut. Lidah akan
merasakan pedas dan akhirnya akan mengirimkan rasa pedas ini pada pusat pikiran
kita. Setelah merasakan rasanya, jangan mengunyah cabe lagi dalam beberapa
hari. Pergilah anda ke kebun yang ada tanaman cabe, pasti kita akan teringat
dengan rasanya yang pedas, meskipun kita tidak memakannya. Nah, rupanya
konsentrasi kita pada cabe pada waktu itu muncul dengan sendirinya.
Kini yang kita jadikan alat bantunya hidung, anda tentu pernah mencium
aroma baunya sate, parfum, bahkan bangkai. Sate, parfum dan bangkai bisa juga
dijadikan sebagai obyek latihan. Disaat perut kita sedang lapar lalu mencium
bau sate, biasanya kita akan langsung membayangkan nikmatnya makan sate.
Begitupun dengan parfum, dimana disaat kita sedang berjalan atau berada di
pusat perbelanjaan tiba-tiba mencium bau parfum. Anda tentu ingat dengan parfum
yang ada di rumah anda.
Disaat seperti itu konsentrasi kita langsung menuju ke satu pusat
sehingga kita bisa mengingat dengan jelas obyek yang baru saja kita rasakan.
Atau diwaktu kita mengubur mayat yang bukan main baunya. Tentu kita akan
membayangkan mayat tersebut sepulang dari pemakaman, bahkan baunya masih anda
rasakan.
Dari cara di atas sesungguhnya anda dengan tidak sengaja telah
konsentrasi dengan obyek yang sedang anda hadapi sebelumnya. Sehingga di lain
waktu jika ada atau jika kita mencium bau dari obyek yang pernah kita rasakan.
Langsung anda akan teringat lagi dengan obyek yang pernah kita lihat
sebelumnya. Sesungguhnya berlatih konsentrasi dengan menggunakan rasa ini,
lebih mudah untuk mempelajarinya ketimbang yang lain.
5. Melatih daya konsentrasi dengan menggunakan cuaca
Cuaca yang tidak menguntungkan bagi kesehatan kita dapat juga anda
jadikan obyek latihan dalam melatih daya konsentrasi. Berlatih konsentrasi
dengan menggunaka cuaca, anda akan merasakan sedikit kesulitan. Sebab dengan
menggunakan cuaca ini anda harus konsentrasi penuh.
Dalam cuaca dan suhu yang dingin kita harus bisa menahan hawa dingin
tersebut. Sulit bukan?! Tapi kali ini kita memang harus mencobanya. Sekarang
mari kita coba. Dalam keadaan suhu dingin, anda harus memejamkan mata, cobalah
anda mewujudkan dalam konsentrasi anda sesuatu sumber panas. Jika anda mampu
mewujudkannya tahanlah bayangan sumber panas tersebut selama 15 menit lamanya.
Kemudian salurkan bayangan sumber panas ke seluruh anggota tubuh. Sedikit demi
sedikit anda akan merasakan rasa panas di sekujur tubuh. Apabila anda berhasil
dalam latihan ini, anda jangan dulu puas, dan tidak mau latihan lagi. Sebab
dengan latihan yang rutin, anda akan mampu mengusir hawa dingin sampai di bawah
0 derajat Celsius.
Bila anda mampu dan berhasil dengan latihan tersebut, maka latihan anda
lanjutkan dengan membuka pakaian kecuali celana dalam. Biarkan hawa dingin
merayapi tubuh anda sampai terasa ke tulang. Biarkan sampai 10 menit. Kemudian
duduk bersila dengan tangan di atas lutut. Kendorkan otot-otot serta syaraf.
Pejamkan mata, lalu tariklah napas secara perlahan-lahan sampai tiga kali tarikan
nafas. Simpan di dalam dada sambil memusatkan pikiran anda. Wujudkan dalam
bayangan seolah-olah anda berada di siang hari dengan panas menyengat tubuh
anda. Tahan wujud dari bayangan tersebut sambil menghembuskan nafas secara
perlahan pula. Salurkan konsentrasi tersebut ke seluruh tubuh. Sedikit demi
sedikit hawa dingin yang anda rasakan lenyap. Jika belum berhasil, lakukan
latihan ini secara rutin dan terus menerus hingga rasa dingin lenyap dari tubuh
anda.
Berlatih dengan cuaca panas. Latihan pertama anda harus menggunakan baju
karena apabila langsung telanjang dada sedang anda masih dalam taraf pemula
anda tidak akan mampu menahan panasteriknya cahaya matahari. Akan tetapi jika
anda memakai baju dalam latihan taraf belajar ini, tentunya sinar matahari akan
sedikit terhalang dengan pakaian yang anda pakai.
Caranya, anda berdiri di tengah ladang yang sepi, dan biarkan terik
matahari menerpa anda. Apabila terasa panas, anda jangan punya pikiran untuk
mencari tempat berteduh. Pejamkan mata anda sambil menarik nafas perlahan-lahan
lelu hembuskan secara perlahan pula. Pada hitungan ke tiga tahanlah nafas untuk
sementara sambil memusatkan pikiran. Wujudkan dalam konsentrasi anda
seolah-olah anda berada di daerah pegunungan yang berudara sejuk atau berada di
dalam rumah.
Bila bayangan tersebut tidak samar dan tidak terpecah belah, hembuskan
nafas yang anda tahan tadi secara perlahan-lahan. Setelah itu salurkan wujud
dari bayangan yang sudah anda pusatkan dalam ingatan tadi ke seluruh bagian
tubuh. Dalam mewujudkan bayangan tersebut jangan sampai terpecah atau buyar.
Rasakan perasaan tubuh anda, apakah masih terasa panas atau terasa sejuk
seperti dalam bayangan kita. Apabila perasaan anda masih terasa panas,
istirahatlah barang sejenak di bawah pohon yang rindang. Setelah tubuh terasa
segar dan tidak terasa panas atau gerah, mulailah berlatih kembali seperti
semula, sampai anda berhasil menaklukkan suhu panas menjadi sejuk seperti di
dalam konsentrasi.
Di musim hujan, anda juga bisa berlatih. Hanya caranya yang berbeda.
Misalnya pada saat hujan anda berada di rumah, amati dengan cermat titik-titik
air hujan yang jatuh ke tanah. Wujudkan suatu bayangan orang yang sedang
memakai paying. Seolah-olah dalam bayangan anda, orang yang berpayung itu
adalah anda sendiri. Lalu tataplah ke diding rumah. Nanti di dinding akan
muncul bayangan anda yang sedang berjalan di tengah-tengah derasnya hujan
sambil menggunakan payung. Jika dalam konsentrasi, anda seolah-olah mendengar
orang memanggil nama anda itu berarti daya pendengaran anda sudah bergabung
menjadi satu dengan konsentrasi anda yang anda pusatkan pada bayangan tersebut.
Konsentrasi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa
pemusatan pikiran atau konsentrasi anda tidak akan bisa memecahkan masalah yang
sedang anda hadapi. Oleh karena sering pikiran dan perhatian tidak semuanya
anda fokuskan untuk hal tersebut. Jadi ini bisa menghambat cara kerja anda.
Oleh sebab itu jika anda sedang menghadapi segala pekerjaan, seluruh perhatian
dan pikiran harus anda tujukan dan anda satukan dalam menghadapi pekerjaan.
Tanpa pemusatan pikiran dan konsentrasi penuh ketika anda sedang melakukan
pekerjaan pasti hasilnya tidak akan memuaskan bahkan mengalami kegagalan.
Dalam praktik melakukan latihan daya konsentrasi banyak versi dan cara
yang dilakukan. Ada dengan cara menggoyang-goyangkan kepala, anggota badan
tertentu, baik dengan tujuan religius maupun dengan cara yang rumit ataupun
yang sederhana. Dan perkembangan yang lainnya yang mungkin sukar anda lakukan.
Oleh sebab itu latihan-latihan dengan cara seperti tersebut di atas, adalah
cara yang lebih prakti dan mudah bila disbanding dengan cara
menggoyang-goyangkan tubuh. Oleh karena dengan berdiam diri anda akan cepat dan
mampu menguasai latihan daya konsentrasi.
Referensi:
Ki Wongso Pandji Indrajit. “Ilmu Penerawangan dan Kesaktian”. Bintang
Timur-Surabaya
Penulis:
Slamet Priyadi
Rabu, 7 Juli 2010
Kp. Pangarakan – Bogor