Jumat, 28 Februari 2014

4 Sajak Pendek Slamet Priyadi




S E N Y U M
Karya: Slamet Priyadi

senyum adalah lukisan jiwa
gerak rasa pancaran wajah penuh ceria
seperti kata-kata dalam bicara
penuh pikat dan daya pesona

senyum ikhlas penuh ketulusan
 membuka bendung cairkan kebekuan
seperti warna-warni bunga ditangkainya
tebarkan aroma semerbak harum baunya
indah asri sejuk dipandang mata


MERETAS BATAS
Oleh: SP091257

Meretas ambang batas
adalah kias akhir jalan panjang
kapung terapung di samudera luas
pupuh terlabuh bersimpuh lemas
terkulai lunglai tak lagi gemulai
terbujur kaku dalam amben panjang
tak ada lagi yang bisa dibanggakan


GELORA RASA
Oleh: SP091257

saat kau hadir di relung jiwa
itu semaikan kenangan lama
yang tak pernah lagi berlabuh
kembara layar kembang tak bersauh
dalam kasih yang terus tumbuh
hingga tak lagi bisa bersimpuh
sebab dirimu semakin jauh
dan aku pun tak mau mengeluh
meski itu telah membuatku luruh
dalam kebisuan yang pupuh


PERUT MALAM
Oleh: SP091257

merayap di perut malam
saat kelam mencekam
seekor musang hitam
tebarkan harum pandan
di balik gerumbul gumuk
mangsa unggas yang bertekuk
tak bisa lagi berkasak-kusuk

Pangarakan, Bogor – Sabtu, 01 Maret 2014
(SP091257) 

Sabtu, 22 Februari 2014

5 Sajak Pendek Slamet Priyadi

Slamet Priyadi

K U A S A  T U H A N
Oleh: SP091257

kebenaran menguatkan keyakinan
keyakinan memunculkan kekuatan
keyakinan dan kekuatan
jadikanlah sebagai ageman
dalam mengatasi berbagai persoalan
bermacam-macam problema kehidupan
dengan percaya kepada kasih dan kuasa Tuhan

" S E N G A T "
Oleh SP091257

dusta adalah sengat iblis
cengkeram maut sirnakan iman
sulur menjalar gosip bertebar
ingkar melingkar dusta melebar
menyengat hati nan pedih perih

K E N A P A ?
Oleh SP091257

kenapa kita hanya memiliki
satu mulut dan dua telinga?
itu artinya,
banyaklah mendengar
dan sedikitlah bicara

orang yang banyak bicara
biasanya sukar mau mendengar
keinginannya hanya ingin didengar

"ASUMSI"
Oleh: SP091257

dalam segala hal
kita sering berasumsi
menangkap maksud orang lain
dengan referensi
dan kebenaran diri sendiri

asumsi mengakibatkan kekacauan
sumber kesalahpahaman
merebakkan pertengkaran
konflik dan perpecahan

SAAT GERIMIS
Oleh: Slamet
Denmas Priyadi

saat gerimis rinai di luar rumah
menatap jalan setapak yang tak ramah
aku tengadahkan kepala tatap langit
seekor emprit menciap di hampar hutan lengit
tebarkan magi-magi sangit
mantra-mantra segarkan hijaukan bukit
yang kerontang lolong sakit menjerit-jerit



Diposkan oleh Slamet Priyadi

Jumat, 20 Febuary 2014
Bumi Pangarakan, Bogor