Denmas Priyadi
Blog│Senin, 18 Maret 2013│09:50 WIB
MANUSIA NYAMUK |
DI ANTARA binatang yang disebut
Allah untuk menggambarkan manusia adalah nyamuk. Nyamuk merupakan binatang yang
memiliki kekhasan dibandingkan dengan binatang lain ciptaan Allah Swt. Nyamuk
mengkonsumsi darah segar dari binatang lain, ataupun dari manusia. Orang yang
dihisap darahnya akan merasa gatal-gatal, dan darah pun tersedot hingga nyamuk
itu kenyang dan perutnya membuncit penuh dengan darah manusia. Bukan hanya itu,
nyamuk juga tipe binatang yang menyebarkan kuman penyakit. Mulai dari penyakit
malaria hingga penyakit lain yang lebih mematikan, seperti DBD dan lainnya yang
bisa ditularkan oleh nyamuk.
Lalu
mengapa Allah memberikan perumpamaan perilaku jelek nyamuk pada manusia. Dalam
Surat Al-Baqarah ayat 26, Allah menyebutkan,
“Sesungguhnya
Allah Swt tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk. Adapun orang-orang
yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Allah. Tapi
sebaliknya mereka yang kafir mengatakan, Apakah maksud Allah menjadikan ini
untuk perumpamaan?”
Sesungguhnya
Allah memberikan sesuatu bukan tanpa maksud. Allah jelas-jelas menunjukkan
kepada umat manusia, bahwa nyamuk adalah makhluk ciptaan-Nya yang pantas untuk
dijadikan sebagai perumpamaan oleh manusia. Mengapa? Sebab sebagaimana
dijelakan pada awal tulisan ini nyamuk memiliki sifat-sifat dan perilaku yang
buruk. Manusia yang memiliki sifat-sifat buruk, sangat pantas disebut manusia nyamuk. Oleh karena nyamuk adalah
khewan yang sungguh menyebalkan, dan jenis
serangga yang membuat orang tidak bisa tidur nyenyak karena ulahnya yang sangat
menjengkelkan.
Nyamuk
meskipun diusir dan dicegah dengan cara apapun terkadang tetap saja dapat
masuk. Meskipun dicegah dengan cara memasang kelambu atau pun kawat nyamuk. Bahkan
dibunuh dengan cara ditepuk, atau dengan cara menyemprotkan obat pembasmi
nyamuk, mereka biasanya akan datang
kembali dengan pasukannya yang lebih banyak lagi.
Begitu
juga dengan manusia. Manusia yang memiliki perilaku seperti nyamuk, jelas-jelas
manusia yang nyaris tanpa guna. Manusia yang pekerjaannya hanya membuat orang
lain susah. Manusia yang terus menerus menghisap darah orang, egois, mau menang
sendiri, dan tidak mau berbuat sesuatu yang memberi manfaat bagi orang lain.
Manusia seperti ini acapkali membuat
lingkungannya resah, karena ulahnya yang tidak karuan. Ulah yang membuat orang
lain tidak tenang dan nyaman, bahkan tidak betah berada di dekatnya.
Ya,
seperti itulah gambaran manusia yang berperilaku seperti nyamuk. Kita sebut
saja, “Manusia Nyamuk” yaitu manusia
yang suka singgah di tempat-tempat kotor lalu hinggap di tubuh manusia dan menghisap
darah segarnya, sambil menularkan berbagai macam penyakit. Manusia Nyamuk
hidupnya senantiasa parasit. Manusia yang tidak memiliki manfaat, selalu
menyusahkan orang lain. Menyusahkan sanak kadang, family dan keluarga serta
orang-orang yang berada di dekatnya. Manusia yang demikian itu sesungguhnya
telah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah, manusia yang tidak
mau bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya.
Manusia yang maunya menang sendiri. Manusia yang mengingkari keberadaannya
sebagai makhluk ciptaan Allah. Manusia Nyamuk seperti ini layak untuk terus
menerus ditepuk agar mereka menjadi manusia-manusia yang senantiasa ingat pada
hakikat dan misi penciptaannya di muka bumi.
Sumber:
Harian
Terbit Edisi Selasa, 19 Mei 2009
Edited by:
Slamet
Priyadi di Pangarakan - Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar