Minggu, 17 Maret 2013

Manusia Nyamuk Oleh Taryono Asa



Denmas Priyadi Blog│Senin, 18 Maret 2013│09:50 WIB

MANUSIA NYAMUK
DI ANTARA binatang yang disebut Allah untuk menggambarkan manusia adalah nyamuk. Nyamuk merupakan binatang yang memiliki kekhasan dibandingkan dengan binatang lain ciptaan Allah Swt. Nyamuk mengkonsumsi darah segar dari binatang lain, ataupun dari manusia. Orang yang dihisap darahnya akan merasa gatal-gatal, dan darah pun tersedot hingga nyamuk itu kenyang dan perutnya membuncit penuh dengan darah manusia. Bukan hanya itu, nyamuk juga tipe binatang yang menyebarkan kuman penyakit. Mulai dari penyakit malaria hingga penyakit lain yang lebih mematikan, seperti DBD dan lainnya yang bisa ditularkan oleh nyamuk.

Lalu mengapa Allah memberikan perumpamaan perilaku jelek nyamuk pada manusia. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 26, Allah menyebutkan,
           
“Sesungguhnya Allah Swt tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Allah. Tapi sebaliknya mereka yang kafir mengatakan, Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”

Sesungguhnya Allah memberikan sesuatu bukan tanpa maksud. Allah jelas-jelas menunjukkan kepada umat manusia, bahwa nyamuk adalah makhluk ciptaan-Nya yang pantas untuk dijadikan sebagai perumpamaan oleh manusia. Mengapa? Sebab sebagaimana dijelakan pada awal tulisan ini nyamuk memiliki sifat-sifat dan perilaku yang buruk. Manusia yang memiliki sifat-sifat buruk, sangat pantas disebut manusia nyamuk. Oleh karena nyamuk adalah khewan  yang sungguh menyebalkan, dan jenis serangga yang membuat orang tidak bisa tidur nyenyak karena ulahnya yang sangat menjengkelkan.

Nyamuk meskipun diusir dan dicegah dengan cara apapun terkadang tetap saja dapat masuk. Meskipun dicegah dengan cara memasang kelambu atau pun kawat nyamuk. Bahkan dibunuh dengan cara ditepuk, atau dengan cara menyemprotkan obat pembasmi nyamuk, mereka  biasanya akan datang kembali dengan pasukannya yang lebih banyak lagi.

Begitu juga dengan manusia. Manusia yang memiliki perilaku seperti nyamuk, jelas-jelas manusia yang nyaris tanpa guna. Manusia yang pekerjaannya hanya membuat orang lain susah. Manusia yang terus menerus menghisap darah orang, egois, mau menang sendiri, dan tidak mau berbuat sesuatu yang memberi manfaat bagi orang lain. Manusia seperti ini acapkali  membuat lingkungannya resah, karena ulahnya yang tidak karuan. Ulah yang membuat orang lain tidak tenang dan nyaman, bahkan tidak betah berada di dekatnya.

Ya, seperti itulah gambaran manusia yang berperilaku seperti nyamuk. Kita sebut saja, “Manusia Nyamuk” yaitu manusia yang suka singgah di tempat-tempat kotor lalu hinggap di tubuh manusia dan menghisap darah segarnya, sambil menularkan berbagai macam penyakit. Manusia Nyamuk hidupnya senantiasa parasit. Manusia yang tidak memiliki manfaat, selalu menyusahkan orang lain. Menyusahkan sanak kadang, family dan keluarga serta orang-orang yang berada di dekatnya. Manusia yang demikian itu sesungguhnya telah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah, manusia yang tidak mau bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya. Manusia yang maunya menang sendiri. Manusia yang mengingkari keberadaannya sebagai makhluk ciptaan Allah. Manusia Nyamuk seperti ini layak untuk terus menerus ditepuk agar mereka menjadi manusia-manusia yang senantiasa ingat pada hakikat dan misi penciptaannya di muka bumi.

Sumber:
Harian Terbit Edisi Selasa, 19 Mei 2009 
 
Edited by:
Slamet Priyadi di Pangarakan - Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar