Seekor kupu-kupu hinggap di laptop (Foto: SP091257) |
Kupu-Kupu kecil hinggap di Laptop (Foto: SP091257) |
Seni Budaya Nusantara – Sabtu, 15 Maret 2014 – 07:13 WIB - Peristiwa unik di pagi hari saat aku buka facebook. Seekor kupu-kupu kecil hitam berulang-ulang hinggap di atas bungkus rokok dan laptop. Ini
membuat aku terinspirasi buat puisi tentang, "KUPU-KUPU KECIL ITU"
seperti berikut,
membuat aku terinspirasi buat puisi tentang, "KUPU-KUPU KECIL ITU"
seperti berikut,
KUPU-KUPU KECIL ITU!
Karya: Slamet Priyadi
saat aku buka dan hidupkan laptop
kupu-kupu kecil hitam itu hinggap di layar
meskipun hanya sebentar
lalu terbang dan hinggap lagi
di atas bungkus rokok anyar
yang baru aku beli semalam
di warung tetangga sebelah rumah
aku diamkan saja kupu-kupu kecil itu
aku biarkan sama sekali tak aku pedulikan
sebentar kemudian ia lalu terbang
melayang berputar-putar di atas kepalaku
dan hinggap lagi di atas bungkus rokok
yang baru saja aku ambil isinya sebatang
aku masih tak pedulikan kupu-kupu kecil itu
biarkan ia bertandang di atas bungkus rokokku
godek-godekkan kepala dan sulurkan semotnya
matanya menatap nanar ke arahku
yang sedang menulis tentangnya
dan aku masih diamkan saja
sesaat kemudian ia pun terbang lagi
berputar-putar kelilingi sinar lampu
sambil menghisap rokok dan minum kopi
aku terus menulis puisi ungkap inspirasi
tiba-tiba kupu-kupu kecil itu kagetkan aku
ia hinggap sebentar di telingaku
serasa menggelitikku
serasa mengusik jiwaku
kupu-kupu kecil itu datang lagi
dan hinggap di atas bungkus rokok
sambil kepak-kepakkan sayap hitamnya
sambil terus angkat-angkatkan kakinya
sambil julur-julurkan sulur semotnya
ke arah bungkus rokok,
seperti bicara kepadaku berkata-kata
seperti bicara kepadaku berkata-kata
wahai kau aki tua!
hentikan saja kelepus hisap asap rokokmu
itu tak baik dan banyak mudharatnya
jaga sehatmu sebelum sakitmu
jaga hidupmu sebelum matimu
jaga usiamu sebelum ajalmu
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 15 Maret 2014 - 05:18 WIB
"H U J A N"
Karya: Slamet Priyadi
hujan adalah tetes-tetes air mata
tentang duka nestapa hitamnya jiwa
yang hingga kini belum juga berubah
terus bergelut dalam ranah
Karya: Slamet Priyadi
hujan adalah tetes-tetes air mata
tentang duka nestapa hitamnya jiwa
yang hingga kini belum juga berubah
terus bergelut dalam ranah
kotor penuh sampah
hujan adalah curah air limbah
hujan adalah curah air limbah
jiwa penuh noda dan dosa di ranah sukma
penuh cerita tentang kealpaan
penuh cerita tentang kealpaan
yang terus berlanjut
carut-marut bagai benang kusut
yang sukar diusut
kemanakah dan dimanakah
ujungpangkalnya?carut-marut bagai benang kusut
yang sukar diusut
kemanakah dan dimanakah
hujan adalah tetes-tetes air
yang mengalir dari hulu sampai ke hilir
menelusup ke perut bumi
tanpa komproni dan basa-basi
hanyutkan segala noda
hanyutkan segala dosa
dalam kesirnaan yang baqa'
Bumi Pangarakan, Bogor
Sabtu, 15 Maret 2014 - 09:15 WIB
"OJO DUMEH!": Dua Buah puisi Karya Slamet Priyadi...: Seekor kupu-kupu hinggap di laptop (Foto: SP091257) Kupu-Kupu kecil hinggap di Laptop (Foto: SP091257) Seni Budaya Nusantara – ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar