Blog Ki Slamet 42 : Inilah Karyaku
Minggu, 29 Mei 2016 - 12:50 WIB
Minggu, 29 Mei 2016 - 12:50 WIB
Ki Slamet 42 |
“ J U M A W A “
Karya
: Ki Slamet 42
Jika
Tuhan berjumawa, itu pantas adanya
Karena
Dia Maha Pencipta segala yang ada
Maha
Penguasa di seluruh alam semesta
Penentu
awal dan akhir kehidupan fana
Hanyalah
Dia, Dia, Dia, Allah yang baqa
Dialah
yang memiliki Al Asmaa ul Husnaa
Ar
Rahmaan, yang maha pengasih cuma Dia
Ar
Rahiim, yang maha penyayang cuma Dia
Al
Malik, yang maha memerintah cuma Dia
Al
Qudduus, yang maha suci hanyalah Dia
As
Salaam, yang maha sejahtera hanya Dia
Al
Mu’min, yang beri keamanan hanya Dia
Al
Muhaimin, yang maha menjaga hanya Dia
Al
Aziis, yang maha gagah itu hanyalah Dia
Al
Jabbaar, yang maha perkasa hanyalah Dia
Al
Mutakabbir, atasi kebenaran hanya Dia
Al
Khaaliq, yang maha menjadikan hanya Dia
Al
Baariu, yang maha mengadakan hanya Dia
Al
Mushawwir, pemberi bentuk hanyalah Dia
Al
Ghaffaar, yang maha pengampun cuma Dia
Al
Qahhaar, yang maha memaksa hanyalah Dia
Al
Wahhaab, yang banyak memberi cuma Dia
Ar
Razzaaq, yang memberi rizqi hanyalah Dia
Al
Fattah, yang memutuskan hukum cuma Dia
Al
‘Allim, yang maha mengetehaui hanyalah Dia
Al
Qaabidh, yang menyempitkan hanyalah Dia
Al
Baasith, yang maha melapangkan hanya Dia
Al
Khaafidh, yang merendahkan hanyalah Dia
Ar
Raafi’, yang maha meninggalkan hanya Dia
Al
Mu’izzu, yang menjadikan mulia hanya Dia
Al
Mudzillu, yang menjadikan hina hanya Dia
As
Samii’, yang maha mendengar hanyalah Dia
Al
Bashiir, yang maha melihat
hanyalah Dia
Al
Hakam, yang laksanakan hukum cuma Dia
Al
‘Adlu, yang maha adil
itu hanyalah Dia
Al
Latiif, yang lemah
lembut hanyalah Dia
Al
Khabiir, yang maha waspada hanyalah Dia
Al
Haliim, yang maha penyantun hanya Dia
Al
‘Adhiim, yang maha agung
hanyalah Dia
Al
Ghafuur, yang maha pengampun cuma Dia
As
Syakuur, yang berterimakasih cuma Dia
Al
‘Aliy,
yang maha tinggi hanyalah
Dia
Al
Hafizh, yang maha memelihara hanyalah Dia
Al
Muqiit, yang maha mengawal hanyalah Dia
Al
Hasiib, yang maha menghitung hanyalah Dia
Al Jaliil,
yang maha agung
hanyalah Dia
Al
Kariim, yang maha pemurah hanyalah Dia
Ar
Raqiib, yang maha mengawasi hanyalah Dia
Al
Mujiib, yang maha mengabulkan hanyalah Dia
Al
Waasi’,
yang maha luas
itu hanyalah Dia
Al
Hakiim, yang maha bijaksana hanyalah
Dia
Al
Waduud, yang maha penyayang hanyalah Dia
Al Majiid,
yang maha mulia
hanyalah Dia
Al
Baa’its, yang membangkitkan hanyalah Dia
As
Syahiid, yang maha menyaksikan hanya Dia
Al Haq,
yang maha benar
hanyalah Dia
Al
Wakiil, yang maha mengurus hanyalah Dia
Al Qawii,
yang maha kuat hanyalah
Dia
Al Matiin, yang maha ulet kuat hanyalah Dia
Al
Waliiy, yang maha memimpin hanyalah Dia
Al Hamiid,
yang patut dipuji hanyalah
Dia
Al
Muhshil, yang hinggakan hitungan cuma Dia
Al Mubdi’,
yang maha memulai
hanyalah Dia
Al Mu’iid,
yang mengulangkan hanyalah
Dia
Al
Muhyil, yang menghidupkan hanyalah
Dia
Al Mumiit,
yang mematikan hanyalah
Dia
Al
Hayyu, yang maha
hidup hanyalah Dia
Al
Qayyuum, yang berdiri sendiri hanyalah Dia
Al
Maajid, yang maha menemukan hanyalah Dia
Al Waahid,
yang maha esa
hanyalah Dia
Al
Maajid, yang punya kemuliaan hanyalah Dia
Al Ahad,
yang maha tunggal
hanyalah Dia
As Shamad,
tempat meminta hanyalah
Dia
Al
Qaadir,
yang maha kuasa
hanyalah Dia
Al
Muqtadir, yang maha menguasai hanya Dia
Al
Muqaddim, yang maha mendahului hanya Dia
Al Aakhir,
yang akhir hanyalah
Dia
Al
Muakhir, yang maha mengakhiri hanyalah Dia
Al Awal,
yang maha awal
hanyalah Dia
Ad Dhaahir,
yang maha jelas
hanyalah Dia
Al Waalii,
yang maha memimpin hanyalah Dia
Al
Muta’aalii, yang maha mengatasi hanyalah Dia
Al Barr,
yang maha berbuat baik hanyalah Dia
At
Tawwaab, yang menerima taubat hanyalah Dia
Al
Muntaqim, yang maha menuntut bela hanya Dia
Al Afwu,
yang maha pemaaf
hanyalah Dia
Ar Rauuf,
yang penuh rasa
kasihan hanya Dia
Maalikul
mulk, yang merajai kerajaan hanyalah Dia
Dzul
jalaali wal ikraam, yang
maha berpunya
Kebesaran
dan kemurahan hanyalah
Dia
Al Muqsitsh,
yang maha adil
hanyala Dia
Al
Jaami’, yang maha mengumpulkan hanyalah Dia
Al Ghanii,
yang maha kaya
hanyalah Dia
Al
Mughnii, yang maha memperkayakan hanya Dia
Al
Maani’, yang memberi
manfaat hanyalah Dia
Ad
Dhaarru, yang memberi kemelaratan hanya Dia
An
Naafi’, yang memberi manfaat hanyalah Dia
An Nuur,
yang memberi cahaya
hanyalah Dia
Al
Haadii, yang memberi petunjuk hanyalah
Dia
Al
Badil, yang menjadikan
baru hanyalah Dia
Al Baaqii,
yang maha kekal
hanyalah Dia
Al Waarits, yang
maha mewarisi hanyalah Dia
Ar Rasyiid,
yang maha sadar
hanyalah Dia
As
Shabuur, yang penuh kesabaran hanya Dia
Jadi,
jangan, jangan, jangan, jangan, janganlah
!
Kita
bersikap jumawa karena
harta berlimpah
Kita
bersikap jumawa karena kehidupan mewah
Kita
bersikap jumawa karena intelektualitas wah
Kita
bersikap jumawa karena jabatan jadi kapran
Kita
bersikap jumawa selalu pandang orang rendah
Referensi :
Jamaluddin
Kafie 1981, “Iman Islam dan Ihsan”
Al
Ikhlas – Surabaya - Indonesia
Bumi Pangarakan, Bogor
Minggu, 29 Mei 2016 – 11:47 WIB
Jadi, jangan, jangan, jangan, jangan, janganlah !
BalasHapusKita bersikap jumawa karena harta berlimpah
Kita terkadang bersikap jumawa karena miliki kehidupan mewah.
Kita terkadang bersikap jumawa karena miliki intelektualitas wah, dan kita acap kali bersikap jumawa karena miliki jabatan hingga sok kuasa, merasa paling berkuasa, padahal yang demikian itu salah kapran. Dan, kita pun jadi bersikap jumawa acap kali selalu memandang orang rendah.