Jumat, 08 Februari 2013

Berdirinya Kerajaan Indraprasta



DENMAS PRIYADI BLOG | SABTU, 09 FEBUARI 2013 | 08:10 WIB
Pandawalima
Diceritakanlah ketika  Dewa Agni yang menyamar sebagai brahmana meminta bantuan kepada Sri Kresna dan Arjuna yang pada saat itu sedang asyik mengobrol sambil menikmati indahnya panorama alam di tepian sungai Yamuna. Adapun bantuan yang diinginkan oleh Dewa Agni kepada Sri Kresna dan Arjuna adalah membakar hutan Kandawa yang dilindungi oleh Batara Indra. Karena menurut petunjuk yang diperolehnya setelah bersamadi memohon petunjuk pada Hyang Brahma, bahwa yang bisa menolong Dewa Agni untuk membakar hutan Kandawa untuk mencari sejenis tumbuh-tumbuhan bernama Latamausadi yang terdapat di hutan tersebut, adalah Narayana dan Nara yang telah menjelma kepada Sri Kresna dan Arjuna.

            “Wahai sang Nara dan Narayana yang sakti mandraguna, terus terang saya sangat membutuhkan pertolongan tuan-tuan untuk mendapatkan Latamausadi di hutan Kandawa, oleh karena menurut petunjuk Sang Batara Brahma, hanya tuan berdualah yang sanggup membantu saya untuk membakar hutan Kandawa yang dilindungi oleh Batara Indra itu!” Pinta Batara Agni kepada Arjuna dan Sri Kresna.

Mendengar penuturan yang penuh harap dari Dewa Agni, akhirnya Arjuna dan Sri Kresna mengabulkan permintaan Dewa Agni. Tak lama kemudian, dengan bantuan dan perlindungan dari Arjuna dan Sri Kresna, Dewa Agni membakar hutan Kandawa sampai luluh lantak, habis terbakar semua dalam waktu tidak lebih dari satu setengah bulan. Menurut cerita hanya tersisa enam penghuni hutan yang selamat dari amukan dan kesaktian senjata Arjuna dan Sri Kresna mereka adalahdi, raksasa Maya, Aswasena, dan empat ekor burung Sarngaka.
 
            “Wahai tuan-tuan sang Nara dan Narayana yang sakti mandraguna, tuan-tuan telah banyak menolong saya, berbuat sesuatu untuk membantu saya mendapatkan Latamausadi. Tanpa bantuan tuan-tuan berdua tentu saya tak bisa membakar hutan Kandawa yang sedemikian luas, dan tidak mungkin berhasil mendapatkan Latamausadi, oleh karena itu mintalah kepadaku, apa saja yang tuan-tuan inginkan sebagai balas budi saya kepada tuan-tuan?!”  kata Dewa Agni kepada Arjuna dan Sri Kresna dengan sungguh-sungguh.

            “Baiklah!  Arjuna Menjawab, “Jika demikian, berikanlah kepada kami berdua semua senjata sakti yang dimiliki Batara Indra!”

Dewa Agni menyanggupi dan mengabulkan permintaan Arjuna sambil berkata, 

            “Kalian berdua adalah harimau di antara manusia. Ke mana saja kalian pergi, kalian akan seperti harimau!” Dewa Agni pun menghilang dari pandangan Arjuna dan Sri Kresna.   

Selanjutnya Arjuna dan Sri Kresna melanjutkan perjalanannya, hanya raksasa Maya yang diajaknya serta menemani pengembaraannya. Ketika sampai di tepi sungai Yamuna yang elok nan permai itu, mereka beristirahat untuk melepaskan lelah. Pada saat itu raksasa Maya sambil membungkuk berkata kepada Arjuna, 

            “Tuanku Arjuna, karena tuan telah menyelamatkan hamba dari panasnya amukan api di hutan Kandawa, maka katalah kepada hamba, apa yang tuan inginkan dari hamba?”

            “Sudahlah, Maya! Jangan kamu pikirkan itu, sekarang kamu bebas untuk pergi sesuka hatimu, akan tetapi ingatlah! Kamu harus bersikap baik dan ramah kepada semua orang”. Jawab Arjuna kepada raksasa Maya.

            “Tuanku Arjuna, katakanlah sekali lagi! Apa yang tuan inginkan dari hamba, terus terang hamba ini orang yang ahli dalam hal bangunan”. Desak raksasa Maya kepada Arjuna.

            “Maya, terus terang aku sama sekali tidak mengharapkan balas budi apapun darimu. Perkataanmu bahwa aku telah menyelamatkanmu, itu sudahlah cukup. Akan tetapi jika engkau mendesak tentu aku tidak akan menolak, sekarang tanyakanlah kepada kanda Sri Kresna!” Arjuna mengulangi pernyataanya kepada raksasa Maya.

Mendengar ini Sri Kresna tak menyia-nyiakan kesempatan ini, segera ia menghampiri raksasa Maya kemudian berkata sambil berbisik di telinga Maya, 

            “Bagunlah sebuah istana yang megah dan indah di Indraprasta ini, yang kemegahannya dan keindahannya tidak ada yang menyamai dan di seantero muka bumi ini”.
 
Raksasa Maya yang memang ahli dalam membuat bangunan, dengan segala kesaktiannya segera membangun sebuah istana yang indah dan megah di Indraprasta. Dalam waktu satu tahun dua bulan, di Indraprasta telah berdiri sebuah istana kerajaan yang begitu indah dan megah yang keindahan dan kemegahannya tidak ada yang menyamai bahkan tidak kalah keindahannya dengan istana para dewa-dewa sekalipun. Untuk merayakan upacara penyerahan istana kerajaan Indraprasta, Sri Kresna menyarankan kepada ke Lima Pandawa  agar terlebih dahulu menaklukkan kerajaan-kerajaan yang dahulunya acapkali jenindas dan menjajah negeri-negeri lain yang berada di sekitar Indraprasta. Ke lima tokoh Pandawa menerima saran Sri Kresna, maka merekapun saling berbagi tugas, Yudistira menjadi raja di Indraprasta, Bima menaklukkan negeri-negeri yang berada di sebelah Timur, Arjuna menanklukkan negeri-negeri yang berada di sebelah Utara, Nakula menaklukka negeri-negeri yang berada di sebelah Barat, Sadewa menaklukkan negeri-negeri yang berada di sebelah Selatan.

Setelah berhasil menaklukkan negeri-negeri yang berada di daerah sekitar Indraprasta, ke lima tokoh Pandawa bersama Sri Kresna mengadakan upacara syukuran dan selamatan untuk memuliakan kraton Indraprasta dengan rajanya yaitu Yudistira putera tertua dari Pandawa Lima. Banyak dari para raja-raja sekitar yang hadir pada perayaan upacara berdirinya kerajaan Indraprasta yang indah dan megah tersebut, tek terkecuali raja dari para Kurawa negeri Astina, Prabu Duryudana dan patih Sangkuni. Mereka rata-rata semuanya berdecak kagum akan keindahan dan kemegahan Indraprasta. (Referensi: Sri Guritno-Purnomo Soimun HP, “Karakter Tokoh Pewayangan Mahabarata”. Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata - JAKARTA 2002)

Penulis
Slamet Priyadi

1 komentar:

  1. Setelah berhasil menaklukkan negeri-negeri yang berada di daerah sekitar Indraprasta, ke lima tokoh Pandawa bersama Sri Kresna mengadakan upacara syukuran dan selamatan untuk memuliakan kraton Indraprasta dengan rajanya yaitu Yudistira putera tertua dari Pandawa Lima. Banyak dari para raja-raja sekitar yang hadir pada perayaan upacara berdirinya kerajaan Indraprasta yang indah dan megah tersebut, tek terkecuali raja dari para Kurawa negeri Astina, Prabu Duryudana dan patih Sangkuni. Mereka rata-rata semuanya berdecak kagum akan keindahan dan kemegahan Indraprasta.

    BalasHapus