Denmas Priyadi Blog | Minggu, 24 Febuari 2013 | 14:15 WIB
Belajar melalui pengalaman |
Dalam konsep pendidikan lama situasi pembelajaran didominasi oleh guru. Siswa lebih bersifat pasif menerima sepenuhnya materi apa saja yang di sampaikan dan diberikan guru. Kurikulum, mutlak direncanakan, disusun dan dibuat oleh pemerintah dan guru atau sekolah tanpa mengikutsertakan siswa.
Berkait dengan hal tersebut berdasarkan studi psikologi dan sosiologi pendikdiian, Masyarakat pendidikan umumnya menghendaki perubahan, dan hendaknya konsep pendidikan terutama dalam pengajaran agar lebih memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan siswa untuk belajar.
Sehubungan dengat hal tersebut JOHN DEWEY mengemukakan ide dan gagasannya dalam konsep "PENDIDIKAN PROGRESIF" sebagai berikut:
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara perorangan. (indivudually learning
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (learning experiencing)
3. Guru memberi dorongan semangat dan motivasi bukan hanya pemerintah. Artinya bahwa guru memberikan penjelasan tentang arah kegiatan pembelajaran yang merupakan kebutuhan siswa.
4. Guru mengajaksertakan siswa dalam berbagai aktifitas kehidupan belajar di sekolah yang mencakup pengajaran, administrasi, dan bimbingan.
5. guru memberi arahan dan bimbingan sepenuhnya agar siswa menyadari bahwa hidup itu dinamis dan mengalami perubahan yang begitu cepat.
Berdasarkan fakta dan realitas tersebut sudah seyogyanya sistem pengajaran lama yang bersifat hafalan, verbalistik dan berbagai aktifitas yang mekanistik di kelas tidak diterapkan lagi. Strategi dan metode pembelajaran yang memberi kebebasan siswa dalam melakukan penelitian dan menemukan sesuatu hal utamanya diberikan kepada siswa, berlebih dalam berbagai aktifitas ekstrakurikuler.
Penulis
Slamet Priyadi di Pangarakan-Bogor
JOHN DEWEY mengemukakan ide dan gagasannya dalam konsep "PENDIDIKAN PROGRESIF" sebagai berikut:
BalasHapus1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara perorangan. (indivudually learning
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (learning experiencing)
3. Guru memberi dorongan semangat dan motivasi bukan hanya pemerintah. Artinya bahwa guru memberikan penjelasan tentang arah kegiatan pembelajaran yang merupakan kebutuhan siswa.
4. Guru mengajaksertakan siswa dalam berbagai aktifitas kehidupan belajar di sekolah yang mencakup pengajaran, administrasi, dan bimbingan.
5. guru memberi arahan dan bimbingan sepenuhnya agar siswa menyadari bahwa hidup itu dinamis dan mengalami perubahan yang begitu cepat.