Rabu, 06 Februari 2013

Sedikit Tentang Kejawen by Slamet Priyadi


Denmas Priyadi Blog | Kamis, 07 Febuari | 11:15 WIB
KEJAWEN adalah kebudayaan Jawa asli yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan kuno dengan ajaran agama yang datang kemudian seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Diantara campuran tersebut yang paling dominan adalah ajaran agama Islam. Membahas masalah Kejawen tentunya tidak terlepas dengan istilah-istilah Manunggaling Kawulo Gusti, Sedulur Papat Lima Pancer, Sangkan Paraning Dumadi, ngeruwat, tapa brata, dan lain-lain.

Drs Susilo menyimpulkan tentang Kejawen adalah sebagai berikut:

* Kejawen adalah sinkretisme yaitu percampuran agama Hindu-Budha- Islam. Meskipun demikian ajaran Kejawen masih mengacu dan berpegang teguh pada ajaran tradisi Jawa asli sehingga masih nampak ciri-cirinya yang khas dan kemandiriannya.

* Agama menurut faham Kejawen adalah Manunggaling Kawula Gusti yaitu bersatunya hamba dengan Tuhan. Oleh sebagian kalangan Islam putih kaum santri, konsep penyatuan manusia dengan Tuhan ini mengarah kepada penyekutuan Tuhan atau prilaku Syirik.

* Perspektif ajaran Kejawen berdimensi tasauf percampuran antara kebudayaan Jawa, Hindu, dan Budha yang kurang menghargai aspek syariat dalam arti yang berkait denngan hukum-hukum hakiki agama Islam.

* Raja adalah pemuka agama. Hal ini nampak dari penggunaan atau pemakaian gelar "Sayidina Panatagama", "Khalifatullah", "Ajaran agama ageming aji" ( perhiasan ) raja, karena itu harus disesuaikan dengantradisi Jawa.

* Kitab Mahabarata dan Ramayana merupakan sumber inspirasi ajaran Kejawen yang mengandung ajaran moral dan karakter prilaku tuntunan hidup.

* Tinjauan kajian pikiran Jawa lebih terfokus pada aspek indra batin dan prilaku batin. Strategi pendekatan Kejawen adalah mencari pendekatan kepada Tuhan bahkan selalu ingin menyatu dengan Tuhan
(Manunggaling Kawula Gusti) dan analisanya bersifat batiniah.

Penulis
Slamet Priyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar