DENMAS
PRIYADI BLOG | MINGGU, 24 FEBUARI 2013 | 02:18 WIB
Gelar Musik Kelas |
SUATU ketika saya mengajar
tanpa persiapan yang di kelas. Saya sampaikan materi pelajaran kepada siswa di
kelas berdasar apa yang ada dalam ingatan saja. Saya merasa proses pembelajaran menjadi
tersendat tidak berjalan lancar, materi pokok bahasan menjadi tidak teratur,
terlalu verbalistik, dan membosankan. Hal tersebut bisa saya lihat dari sikap
siswa yang apatis, ada yang mengobrol, bercanda, izin buang air kecil, dan lain
sebagainya. Menyikapi situasi seperti
ini maka saya putuskan untuk tidak melanjutkan proses pembelajaran, saya
sampaikan kepada siswa:
“Baik anak-anak! Hari
ini bapak merasa tidak enak badan, jadi tidak siap untuk melanjutkan materi
pelajaran, akan tetapi kalian harus menyelesaikan tugas-tugas yang belum
diselesaikan atau memperbaiki nilai-nilai yang masih belum tuntas.”
“Ya, pak! Baik, pak!
Kami melihat memang bapak sepertinya tidak siap menyampaikan materi pelajaran,
penyajian materi banyak yang kami tidak mengerti karena tidak jelas apa yang
bapak maksudkan!” Demikianlah jawaban siswa, secara serempak mereka menjawab.
“Baik! Terimakasih atas
kritik kalian, bapak menyadari memang seperti itulah adanya, dan selanjutnya
itu tidak akan terjadi lagi. Selanjutnya selesaikanlah tugas-tugas kalian yang
nilainya masih belum tuntas!”
Nah! Itu hanya sebuah
pengalaman dari saya, dimana saya tidak mempersiapkan materi pembelajaran
dengan matang, dan semata-mata hanya mengandalkan daya ingat dan pengalaman
mengajar saja.
Dari pengalaman
tersebut di atas ada pelajaran yang bisa saya peroleh, yaitu :
1. Mengajar
harus dengan persiapan yang matang baik persiapan
kognitif, afektif dan psikomotorik.
2. Mengajar
harus terencana, terstruktur, interaktif, inovatif, dan efektif. Terutama dalam
intonasi, dan artikulasi. Ucapan vocal harus keras dan jelas.
3. Mengajar
harus disajikan melalui pendekatan psikologis, individual dan social
4. Mengajar
harus dengan strategi, metode, dan alat bantu (media) pembelajaran
5. Mengajar
harus ada evaluasi baik evaluasi kepada siswa maupun kepada diri sendiri
sebagai guru. Hal ini dilakukan sebagai koreksi ke dalam. Sampai sejauh manakah
materi pembelajaran bisa ditangkap siswa, dan sampai sejauh mana pengembangan
serta peningkatan kemampuan guru dalam mengajar.
Penulis
Slamet Priyadi di Pangarakan-Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar