Jumat, 24 Januari 2014

Sajak "Negeri Yang Tak Lagi Berwibawa" Oleh Slamet Priyadi


Matahari Pagi


Negeri Yang Tak Lagi berwibawa
Karya: Slamet Priyadi

Inilah cerita tentang negeri kacau-balau
yang setiap pagi mentarinya bersinar kemilau
yang dahulu hutannya begitu lebat menghijau
yang bermacam satwa dendang riang berkicau
yang hamparan sawahnya membentang luas di semua pulau
yang para penduduknya pun bersikap ramah tak berang parau

Kini semua itu seakan sudah tak nampak lagi
hanya sang mentari yang masih senyum sambut pagi
pancarkan sinar semangatkan jiwa Nusantara
meski hutan-hutan lebatnya semakin sirna
meski satwa-satwanya merudung lara
meski hamparan sawah nan luas telah berubah warna
berganti bangunan tinggi-tinggi berdiri penuh jumawa
hiasi Negeri Nusantara yang tak lagi berwibawa

Antara kebenaran dan kejahatan sulit dibedakan
sebab kebenaran vertikal tak lagi menjadi acuan
kebenaran horisontal itulah yang jadi pedoman
semua merasa paling benar berdasar kebenaran sendiri
semua merasa paling pintar berdasar kepintaran sendiri
aku yang paling pintar, kamu semua tolol dan bodoh
akulah yang paling benar, kamu semua salah
I’m oke, your are not oke!

Negeri ini memang sudah kacau-balau dan anarki
Sepertinya sudah tak ada lagi sosok yang bisa diteladani
di hampir semua instansi  terlibat kasus korupsi
perilaku koruptif sudah membudaya dan mentradisi
diaktori para oknum pejabat, politikus, dan organisasi
kejahatan, perampokan, pembunuhan, dan kriminalisasi
pun, semakin kian merajalela di seluruh negeri
tak ada lagi basa-basi, kompromi, apa lagi hati nurani

akan tetapi biar pun begitu, Nusantara adalah tetap negeri
dimana jiwa dan ragaku telah menyatu di dalamnya
dan bersama aji sakti Garuda Pancasila
aku akan terbang arungi jagad raya
 menguak mega-mega ‘tuk sirnakan segala lara angkara
Ya, Tuhan Pencipta Maha Segala
Jauhkanlah negeri kami dari murka-Mu


Sabtu, 25 Januari 2014
SP091257
(Bumi Pangarakan, Bogor)

1 komentar:

  1. MISTERI JEMBATAN CARINGIN
    Oleh: Slamet Priyadi

    Menurut cerita yang menyebar, konon di bawah jembatan tersebut terdapat sarang ular kobra, dan terkadang muncul pula seekor buaya siluman sungai. Jika malam hari acap kali muncul makhluk menyeramkan sejenis gondoruwo yang mengganggu para pekerja di bawah jembatan tersebut. Kejadian-kejadian seperti itulah yang menyebabkan para pekerja takut, tak betah bekerja lama-lama hingga jembatan tersebut tak selesai-selesai dikerjakan sampai sekarang.

    BalasHapus